Berbagi Itu Indah . . .

15/12/2015

Implementasi Manajemen File pada Sistem Operasi

IMPLEMENTASI SISTEM FILE
      File yang berisi sekumpulan blok.
      Dua hal penting yang harus ditangani ;
  1. Pencatatan ruang yang dialokasikan untuk file.
  2. Pencatatan ruang bebas yang tersedia di disk.
Sistem file meliputi ;
1. Alokasi file.
2. Pencatatan ruang disk.
3. Shared file
4. Kehandalan system file.
5. Kinerja sistem file. 
      Masalah pokok dalam alokasi file adalah pencatatan blok-blok yang digunakan file.
      Beragam metode dapat digunakan diantaranya ; 
Alokasi berturutan / kontinu (contigous allocation).
Teknik ini merupakan skema alokasi paling sederhana, yaitu menyimpan file sebagai blok-blok data berturutan (kontigu) di disk.
      Keunggulannya ;
  1. Sederhana dalam implementasi, karena file berada direduksi hanya mengingat alamat awal file dan panjang file, yaitu jumlah blok dari file.
  2. Kinerjanya yang bagus, karena seluruh file dapat dibaca dari disk dengan satu operasi.
      Kelemahannya ;
  1. Ukuran maksimum dapat diketahui pada saat file diciptakan.
  2. Terjadi fragmentasi disk.
Alokasi blok-blok file
Sebagai senarai berkait yang mencatat blok-blok file dengan senarai berkait blok-blok didisk. Word pertama di blok data sebagai pointer ke blok berikutnya, sisanya untuk menyimpan data. Skema ini disebut rantai blok (block chaining) karena blok pertama merantai blok kedua, blok kedua merantai blok ketiga, dan seterusnya. Blok sebelumnya merantai blok berikutnya. Direktori mencatat blok pertama file.
      Keunggulan ;
  1. Setiap blok di disk dapat digunakan. (Tak ada ruang yang hilang karena fragmentasi eksternal.)
  2. Isian/elemen direktori cukup menyimpan alamat blok pertama file.
      Kelemahannya ;
  1. Pembacaan sekuen cukup merepotkan karena harus menelusuri blok satu per satu.
  2. Blok data tidak lagi berukuran 2k.

Alokasi blok-blok berindeks (FAT).
Kelemahan alokasi senarai berkait dieliminasi dengan menghilangkan pointer di blok dan meletakkan sebagai tabel tersendiri di memori.
Tabel yang mencatat nomor blok data disebut FAT (File Allocation Table).
      Keunggulan ;
  1. Pengaksesan acak lebih mudah.
  2. Direktori cukup menyimpan bilangan bulat nomor blok awal. 
      Kelemahannya ;
1.       Seluruh tabel (FAT) harus disimpan di memori.

IMPLEMENTASI DIREKTORI
  • Isian direktori menyediakan informasi untuk menemukan blok-blok disk.
  • Informasi isian direktori bergantung sistem pencatatan blok-blok yang digunakan.
  • Informasi ini dapat berupa alamat disk dari seluruh file, nomor blok pertama atau i-node.
FUNGSI UTAMA DIREKTORI ENTRI
Yaitu untuk memetakan nama ASCII dari berkas yang bersangkutan kepada informasi yang dibutuhkan untuk mengalokasikan data.
ALGORITMA LINEAR LIST
      Yaitu metode paling sederhana, dengan menggunakan nama berkas dengan penunjuk ke data block.
      Proses nya ;
  1. Mencari
  2. Menambah
  3. Menghapus
      Penggunaan suatu berkas:
Memberi tanda atau menambahkan pada daftar direktori bebas.
      Kelemahan ;
Pencarian secara linier ( linier search ) untuk mencari sebuah berkas, sehingga implementasi sangat lamban saat diakses dan dieksekusi.
ALGORITMA HASH TABEL
      Hash table mengambil nilai yang dihitung dari nama berkas dan mengembalikan sebuah petunjuk kenama berkas yang ada di linier list.
      Kelemahan ;
1. Ukuran tetap.
2. Adanya ketergantungan fungsi hash dengan ukuran hash table.
DIREKTORI PADA MS-DOS
      Merupakan sistem dengan tree hierarchy directori.
      Didalam MS-DOS, direktori dapat berisi direktori lainnya,tergantung dari hirarki sistem berkas.
KINERJA SISTEM MANAJEMEN FILE
      Sasaran utama peningkatan kinerja sistem manajemen file adalah mereduksi jumlah akses ke disk.
      Cara-cara yang dapat digunakan, adalah buffer cache, yaitu mengakses data dari/ke disk dibanding mengakses dari/ke memori utama (RAM) lebih lamban 100.000 kali.
      Karena itu harus diusahakan mereduksi jumlah pengaksesan ke disk.
      Teknik untuk mereduksi adalah block chace atau buffer cache atau chace. 
      Chace adalah kumpulan blok yang secara logik dipunyai disk tetapi tersimpan di memori utama.
      Cara kerja chace ;
Yaitu ; selalu memeriksa semua permintaan baca untuk menentukan apakah blok yang diperlukan telah berada di chace.
      Penempatan data, yaitu Penempatan data diusahakan sehingga memperkecil jumlah seek times dan rotasi.

      Interleave digunakan untuk memperkecil rotasi. Pada sistem dengan i-node terdapat bottleneck disebabkan dua pengaksesan, yaitu Pengaksesan i-node dan Pengaksesan blok-blok data.

Implementasi Manajemen File pada Sistem Operasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 Response to "Implementasi Manajemen File pada Sistem Operasi"