IMPLEMENTASI SISTEM FILE
• File yang berisi sekumpulan blok.
• Dua hal penting yang harus ditangani ;
- Pencatatan ruang
yang dialokasikan untuk file.
- Pencatatan ruang
bebas yang tersedia di disk.
Sistem file meliputi
;
1. Alokasi file.
2. Pencatatan ruang disk.
3. Shared file
4. Kehandalan system file.
5. Kinerja sistem file.
• Masalah pokok dalam alokasi file adalah pencatatan blok-blok yang
digunakan file.
• Beragam metode dapat digunakan diantaranya ;
Alokasi berturutan /
kontinu (contigous allocation).
Teknik ini merupakan skema alokasi paling sederhana, yaitu menyimpan
file sebagai blok-blok data berturutan (kontigu) di disk.
• Keunggulannya ;
- Sederhana dalam
implementasi, karena file berada direduksi hanya mengingat alamat awal
file dan panjang file, yaitu jumlah blok dari file.
- Kinerjanya yang
bagus, karena seluruh file dapat dibaca dari disk dengan satu operasi.
• Kelemahannya ;
- Ukuran maksimum
dapat diketahui pada saat file diciptakan.
- Terjadi
fragmentasi disk.
Alokasi blok-blok
file
Sebagai senarai berkait yang mencatat blok-blok file dengan senarai
berkait blok-blok didisk. Word
pertama di blok data sebagai pointer ke blok berikutnya, sisanya untuk
menyimpan data. Skema ini disebut rantai blok (block chaining) karena blok
pertama merantai blok kedua, blok kedua merantai blok ketiga, dan seterusnya.
Blok sebelumnya merantai blok berikutnya. Direktori mencatat blok pertama file.
• Keunggulan ;
- Setiap blok di
disk dapat digunakan. (Tak ada ruang yang hilang karena fragmentasi
eksternal.)
- Isian/elemen
direktori cukup menyimpan alamat blok pertama file.
• Kelemahannya ;
- Pembacaan sekuen
cukup merepotkan karena harus menelusuri blok satu per satu.
- Blok data tidak
lagi berukuran 2k.
Alokasi blok-blok
berindeks (FAT).
Kelemahan alokasi senarai berkait dieliminasi dengan menghilangkan
pointer di blok dan meletakkan sebagai tabel tersendiri di memori.
Tabel yang mencatat nomor blok data disebut FAT (File Allocation Table).
• Keunggulan ;
- Pengaksesan acak
lebih mudah.
- Direktori cukup
menyimpan bilangan bulat nomor blok awal.
• Kelemahannya ;
1. Seluruh tabel (FAT) harus
disimpan di memori.
IMPLEMENTASI DIREKTORI
- Isian direktori
menyediakan informasi untuk menemukan blok-blok disk.
- Informasi isian
direktori bergantung sistem pencatatan blok-blok yang digunakan.
- Informasi ini
dapat berupa alamat disk dari seluruh file, nomor blok pertama atau
i-node.
FUNGSI UTAMA DIREKTORI ENTRI
Yaitu untuk memetakan nama ASCII dari berkas yang bersangkutan kepada
informasi yang dibutuhkan untuk mengalokasikan data.
ALGORITMA LINEAR LIST
• Yaitu metode paling sederhana, dengan menggunakan nama berkas dengan
penunjuk ke data block.
• Proses nya ;
- Mencari
- Menambah
- Menghapus
• Penggunaan suatu berkas:
Memberi tanda atau menambahkan pada daftar direktori bebas.
• Kelemahan ;
Pencarian secara linier ( linier search ) untuk mencari sebuah
berkas, sehingga implementasi sangat lamban saat diakses dan dieksekusi.
ALGORITMA
HASH TABEL
• Hash table mengambil nilai yang dihitung dari nama berkas dan
mengembalikan sebuah petunjuk kenama berkas yang ada di linier list.
• Kelemahan ;
1. Ukuran tetap.
2. Adanya ketergantungan fungsi hash dengan ukuran hash table.
DIREKTORI PADA MS-DOS
• Merupakan sistem dengan tree hierarchy directori.
• Didalam MS-DOS, direktori dapat berisi direktori lainnya,tergantung dari
hirarki sistem berkas.
KINERJA SISTEM MANAJEMEN FILE
• Sasaran utama peningkatan kinerja sistem manajemen file adalah mereduksi
jumlah akses ke disk.
• Cara-cara yang dapat digunakan, adalah buffer cache, yaitu mengakses
data dari/ke disk dibanding mengakses dari/ke memori utama (RAM) lebih lamban
100.000 kali.
• Karena itu harus diusahakan mereduksi jumlah pengaksesan ke disk.
• Teknik untuk mereduksi adalah block chace atau buffer cache atau
chace.
• Chace adalah kumpulan blok yang secara logik dipunyai disk tetapi
tersimpan di memori utama.
• Cara kerja chace ;
Yaitu ; selalu memeriksa semua permintaan baca untuk menentukan apakah
blok yang diperlukan telah berada di chace.
• Penempatan data, yaitu Penempatan data diusahakan sehingga memperkecil jumlah
seek times dan rotasi.
• Interleave digunakan untuk memperkecil rotasi. Pada sistem dengan i-node
terdapat bottleneck disebabkan dua pengaksesan, yaitu Pengaksesan i-node dan
Pengaksesan blok-blok data.
0 Response to "Implementasi Manajemen File pada Sistem Operasi"